Lo pernah nggak sih merasa kayak ngeblog atau buat konten di website tuh kayak lempar dadu aja? Gimana nggak, kita udah capek-capek nulis, tapi trafik website malah datar-datar aja. Gue juga pernah ngalamin hal yang sama. Di dunia yang serba digital ini, kita nggak bisa lagi asal-asalan. Semua harus direncanakan dengan baik, termasuk lo harus menguasai cara riset keyword untuk SEO. Planning, Planning, Planning.
Riset keyword itu ibarat pondasi bangunan. Kalau pondasinya nggak kuat, ya bangunan lo bakal ambruk. Begitu juga dengan SEO. Tanpa riset keyword yang matang, usaha lo buat mendatangkan pengunjung ke website bisa jadi sia-sia. Mungkin lo merasa udah optimasi website, tapi tetap aja trafficnya nggak naik-naik. Kenapa? Karena keyword yang lo targetkan mungkin kurang tepat atau bahkan nggak relevan.
Gue paham banget gimana rasanya saat konten lo udah bermanfaat banget tapi tetep aja ga ada yang mampir. Itu bikin frustrasi, kan? Rasa capek dan stres karena nggak dapet hasil yang diharapkan bikin lo pengen menyerah. Tapi tenang aja, semua orang pernah ngerasain ini. Yang penting adalah, ada cara untuk memperbaikinya.
Mindset Sukses dalam Riset Keyword untuk SEO
Gue tau riset keyword sering dianggap sebagai pekerjaan teknis banget. Tapi tahu nggak, mindset lo berperan penting juga. Mindset yang bener bisa mengubah cara lo ngeliat dan ngelakuin riset keyword.
1. Penasaran Itu Kunci
Jadi, lo penasaran nggak kenapa rasa penasaran itu penting buat riset keyword? Lo tau nggak, rasa penasaran bikin lo terus nyari tau sampai lo dapet jawaban yang memuaskan? Rasa penasaran bikin lo lebih teliti, lebih detail, dan lebih open-minded. Dalam dunia SEO, lo perlu terus penasaran kenapa suatu keyword banyak dicari, atau kenapa keyword tertentu nggak perform sesuai harapan.
Jadi, kalau lo mau sukses, rasa penasaran lo harus lebih besar dari rasa malas lo, setuju kan?
2. Berpikir Seperti Pengguna
Lo tau nggak, kalau SEO itu sebenarnya bukan tentang mesin pencari, tapi tentang orang-orang yang pake mesin pencari? Coba lo pikir, keyword apa yang bakal lo pake kalau lo lagi nyari info di Google?
Penting banget buat lo punya mindset empati. Cobalah berdiri di posisi audiens lo. Tanyakan pada diri sendiri, “Apa sih yang mereka rasain? Apa yang mereka cari?” Dengan begitu, lo bisa nyiptain konten yang relevan dan bermanfaat.
Bayangin deh, lo lagi nyari info tentang tempat wisata di Bali. Keyword apa yang bakal lo ketik di Google? “Tempat wisata Bali” atau “Pantai terbaik di Bali”, kan? Nah, lo harus bisa masuk ke pikiran pengguna dan bayangin keyword apa yang mereka ketik. Gue yakin, kalau lo bisa mikir kayak pengguna, riset keyword lo bakal lebih tajam.
3. Dari “Statistik Kaku” Jadi “Cerita di Balik Angka”
Data dan angka memang keren. Bagi SEO Specialist, siapa sih yang nggak suka lihat grafik naik turun yang bikin mata melek? Tapi, gimana kalo kita lihat lebih dalam, ada cerita apa sih di balik angka-angka itu? Coba deh, pikirin keyword yang sering banget dicari. Misalnya, “cara cepat menurunkan berat badan.” Kenapa ya banyak orang cari keyword itu?
Mungkin, ada yang lagi mau diet buat liburan, atau ada yang bosen dipanggil “si gendut” sama temen-temennya. Cerita di balik angka ini yang bikin konten lo lebih hidup. Dengan memahami cerita ini, lo bisa lebih gampang nyambungin konten lo dengan audiens.
Lo pernah denger kata-kata Steve Jobs?
Nah, jadilah storyteller yang bisa bikin orang ngerasa terhubung sama konten lo!
Apa Itu Riset Keyword untuk SEO?
Lo pernah denger istilah riset keyword buat SEO, tapi bingung apa maksudnya? Gampangnya, bayangin riset keyword itu kayak cari batu permata. Jadi, bayangin aja lo adalah seorang penambang yang lagi nyari batu permata berharga di tengah tumpukan batu.
1. Jenis-Jenis Keyword seperti Batu Permata
Riset keyword itu kayak nyari jenis-jenis batu permata. Ada banyak banget jenis keyword yang bisa lo temuin di dunia SEO, mulai dari yang umum kayak “sepatu murah” sampai yang spesifik kayak “sepatu hiking waterproof warna merah”. Tiap keyword punya nilai sendiri, kayak batu permata dengan kualitas dan kelangkaan yang beda-beda.
2. Tools seperti Alat Penggali Permata
Untuk menemukan keyword, lo butuh alat khusus, sama kayak penggali batu permata yang butuh pickaxe dan sekop. Ada banyak tools gratisan dan berbayar buat riset keyword. Tools itu bantu lo ngelihat seberapa banyak orang nyari keyword tertentu, seberapa tinggi persaingannya, dan keyword apa aja yang lagi trending.
3. Mencari Keyword Potensial seperti Menggali Permata
Sekarang saatnya mulai gali permata! Lo bisa mulai dengan brainstorming keyword utama dan pendukung. Coba pikirin apa yang audiens lo bakal ketik di Google buat nemuin produk atau informasi yang lo tawarin. Gunain tools tadi buat validasi ide lo, biar lo gak asal gali doang.
4. Penyaringan Keyword seperti Membersihkan Permata
Setelah lo nemuin beberapa keyword potensial, saatnya lo bersihin dan evaluasi. Lihat seberapa besar volume pencarian, tingkat persaingan, dan relevansinya dengan konten lo. Ini kayak lo bersihin permata dari kotoran dan batuan lain biar keliatan nilai aslinya.
5. Prioritaskan Keyword seperti Menyortir Permata
Dari sekian banyak keyword yang udah lo temuin dan bersihin, sekarang lo harus pilih mana yang paling berharga. Prioritasin keyword dengan volume pencarian tinggi tapi persaingan rendah. Ini ibarat lo milih permata yang paling berkilau dan langka buat disimpen atau dijual.
~~~
Riset keyword itu emang proses yang lumayan panjang, tapi kalo lo ngerti analogi batu permata ini, harusnya lebih gampang dipahami. Dengan riset keyword yang tepat, website lo bakal lebih mudah ditemukan di mesin pencari dan bisa dapet traffic yang lebih banyak
Jenis-Jenis Keyword
Keyword adalah kunci penting buat nge-boost peringkat website lo di mesin pencari. Tapi, emang apa aja sih jenis-jenis keyword yang bisa lo gunakan buat strategi SEO lo? Yuk, kita bahas satu per satu sambil ngopi!
1. Seed Keyword: Benih dari Segala Rencana
Kenapa sih seed keyword penting?
Karena ngebantu lo buat ngebangun fondasi keyword yang lebih dalam dan relevan.
Bayangin lo lagi berkebun. Apa yang lo butuhin? Benih, dong! Sama halnya dengan SEO, seed keyword adalah dasar dari strategi pencarian lo. Ini adalah kata kunci utama yang sederhana dan luas. Misalnya, kalau lo punya bisnis kopi, seed keyword-nya bisa aja “kopi”. Dari seed keyword ini, lo bisa kembangin jadi berbagai variasi yang lebih spesifik.
2. Jenis Keyword Berdasarkan Jumlah Kata
Nah, kalau dari jumlah kata, keyword itu dibagi jadi beberapa jenis, loh! Yuk, kita lihat satu per satu!
Short-Tail Keyword
Short-tail keyword, yang juga dikenal sebagai head keyword, biasanya cuma terdiri dari satu atau dua kata. Misalnya, “sepatu” atau “baju wanita.” Jenis keyword ini punya volume pencarian yang tinggi, tapi juga persaingan yang ketat. Jangan heran kalau lo harus kerja keras buat menaklukkan keyword jenis ini!
Mid-Tail Keyword
Mid-tail keyword lebih panjang dan lebih spesifik dibanding short-tail, contohnya “sepatu olahraga wanita” atau “baju pesta anak.” Keyword ini punya volume pencarian yang sedang dengan tingkat persaingan yang lebih rendah, jadi bisa jadi pilihan menarik buat strategi SEO lo.
Long-Tail Keyword
Nah, yang terakhir adalah long-tail keyword. Biasanya terdiri dari tiga kata atau lebih, misalnya “sepatu olahraga wanita murah” atau “baju pesta anak perempuan lucu.” Long-tail keyword lebih spesifik dan punya volume pencarian yang lebih rendah, tapi persaingannya rendah. Jadi, buat lo yang pengen dapetin target audiens yang lebih tepat dengan sedikit pesaing, keyword ini cocok banget!
3. Jenis Keyword Berdasarkan Search Intent
Apakah lo pernah bertanya-tanya kenapa orang mencari informasi di internet? Nah, di sinilah peran search intent masuk, yaitu maksud atau tujuan di balik pencarian seseorang. Ada beberapa jenis keyword berdasarkan search intent:
Informational Keyword
Ini adalah keyword yang digunakan oleh orang-orang yang mencari informasi atau pengetahuan, kayak “cara membuat kopi” atau “apa itu SEO.” Biasanya, pengunjung yang datang dari keyword ini belum siap buat beli, tapi mereka lagi belajar atau mencari informasi lebih lanjut. Makanya, konten yang cocok untuk keyword ini biasanya berupa artikel atau panduan.
Navigational Keyword
Navigational keyword adalah keyword yang digunakan saat seseorang mencari halaman tertentu atau merek spesifik, misalnya “Facebook” atau “Instagram.” Jadi, orang yang menggunakan keyword ini udah tau persis apa yang mereka cari dan langsung menuju ke website yang mereka inginkan.
Commercial Investigation Keyword
Orang yang menggunakan commercial investigation keyword biasanya lagi melakukan riset sebelum membeli produk atau layanan. Contohnya, “review laptop terbaik 2024” atau “perbandingan harga iPhone dan Samsung.” Jadi, lo bisa membuat konten yang membandingkan produk atau memberikan ulasan buat menarik perhatian mereka.
Transactional Keyword
Kalau keyword ini, udah jelas banget bahwa orang yang mencarinya siap buat beli. Contohnya, “beli sepatu online” atau “promo tiket pesawat murah.” Jadi, jangan sia-siakan kesempatan ini, buatlah halaman penjualan yang menarik dan jelas agar mereka bisa langsung membeli produk lo!
4. Jenis Keyword Berdasarkan Konten pada Situs
Berikutnya, ada jenis keyword yang didasarkan pada konten yang lo punya di situs lo:
Primary Keyword
Primary keyword adalah kata kunci utama yang jadi fokus dari konten lo. Misalnya, kalau lo nulis tentang “cara membuat kopi,” maka “cara membuat kopi” itu adalah primary keyword lo. Keyword ini harus muncul di beberapa bagian penting di artikel lo, kayak judul, deskripsi, dan url.
Secondary Keyword
Secondary keyword adalah keyword pendukung yang masih relevan dengan primary keyword lo. Misalnya, kalau primary keyword-nya “cara membuat kopi,” secondary keyword-nya bisa jadi “cara membuat kopi hitam” atau “tips menyeduh kopi.” Keyword ini membantu memberikan konteks dan mendukung primary keyword lo.
LSI (Latent Semantic Indexing) Keyword
LSI keyword adalah kata kunci yang secara semantik terkait dengan primary keyword lo. Mesin pencari menggunakan LSI keyword buat memahami konteks dan makna dari konten lo. Misalnya, kalau primary keyword-nya “apel,” LSI keyword-nya bisa jadi “buah apel,” “manfaat buah apel,” atau “apel hijau.” Dengan menggunakan LSI keyword, lo bisa meningkatkan relevansi dan kualitas konten lo di mata mesin pencari.
5. Jenis Keyword Berdasarkan Trends
Terakhir, ada jenis keyword berdasarkan tren yang bisa lo manfaatkan buat strategi SEO lo:
Seasonal Keyword
Seasonal keyword adalah keyword yang populer pada waktu tertentu, kayak “puasa bulan Ramadan” atau “liburan akhir tahun.” Jadi, penting buat memahami tren musiman dan menyesuaikan konten lo agar bisa menarik audiens pada waktu yang tepat.
Evergreen Keyword
Evergreen keyword adalah keyword yang selalu relevan sepanjang tahun. Misalnya, “cara menurunkan berat badan” atau “tips memasak sehat.” Dengan membuat konten yang abadi, lo bisa mendapatkan lalu lintas jangka panjang dan terus meningkatkan peringkat di mesin pencari.
Tools Gratis untuk Riset Keyword
1. Keyword Sheeter
Butuh banyak keyword dalam waktu singkat? Keyword Sheeter bisa kasih lo ribuan saran keyword dengan cepat. Tinggal masukin seed keyword, dan BOOM jadi pohon keyword yang rimbun!
2. Keywordtool.io
Kalau lo butuh inspirasi keyword yang banyak, Keywordtool.io adalah solusinya. Gimana bisa nggak suka? Ini kasih lo banyak keyword panjang yang sering dicari orang.
3. Answer the Public
Lo pernah denger Answer the Public belum? Ini adalah salah satu tool yang paling unik. Kenapa? Karena tool ini bisa kasih lo berbagai pertanyaan yang sering diajukan orang tentang topik tertentu. Misalnya lo ngetik “sepatu sneakers”, tool ini bakal nunjukin pertanyaan kayak, “Kenapa sepatu sneakers populer?” Seru banget, kan? Lo bisa pakai informasi ini buat bikin konten yang lebih nyambung sama audiens lo.
4. Questions DB
Kalau lo mau tahu pertanyaan apa yang sering diajukan tentang topik tertentu, Questions DB adalah pilihan yang tepat. Lo bisa dapet ide konten dari pertanyaan-pertanyaan ini.
5. Google Keyword Planner
Gue yakin lo udah familiar banget sama Google Keyword Planner, kan? Ini tool dari Google sendiri yang bisa kasih lo insight tentang keyword yang sering dicari. Gratis, bro! Lo cuma perlu punya akun Google Ads buat aksesnya.
6. Keyword Surfer
Lo suka browsing? Coba deh install extension Chrome yang satu ini: Keyword Surfer. Extension ini bakal tampil di samping hasil pencarian Google dan kasih lo ide keyword, volume pencarian. Asyik banget, kan? Lo bisa dapet insight tentang keyword tanpa harus buka tool lain. Jadi, nggak ribet, kan?
7. WordStream Free Keyword Tool
WordStream punya tool keyword gratis yang bisa kasih lo ide keyword dan juga saran keyword negatif. Gimana? Lo bisa tahu keyword mana yang harus dihindari, lho. Kan, nggak semua keyword itu relevan buat bisnis lo. Dengan tool ini, lo bisa tahu mana yang paling cocok buat strategi SEO lo.
8. Moz Keyword Explorer
Moz Keyword Explorer ngasih lo ide keyword yang menarik dan informasi penting seperti volume pencarian dan tingkat kesulitan. Lo tahu kan, kadang keyword yang volumenya tinggi nggak selalu gampang buat dikejar. Nah, tool ini bisa bantu lo pilih keyword yang lebih realistis buat ditargetkan.
9. Ahrefs Keyword Generator
Ahrefs dikenal sebagai tool premium, tapi mereka punya versi gratis buat generator keyword. Di sini, lo bisa dapetin ide keyword dan lihat tingkat kesulitan dari tiap keyword. Tool ini bakal jadi sahabat lo yang setia buat ngasih lo ide keyword yang jarang kepikiran orang lain.
10. Ubersuggest
Siapa sih yang nggak kenal Ubersuggest? Tool ini berbayar, tapi ada versi gratis dan tentu ada batasan penggunaan. Lo bisa dapet ide keyword, volume dan tingkat persaingan sekaligus.
Mendapatkan Daftar Keyword Potensial
Lo pernah ngerasa bingung banget gak sih pas mau mulai riset keyword buat website atau blog lo? Udah kayak cari jodoh aja, ya kan? Keyword yang tepat itu ibarat jodoh yang pas, bikin konten lo jadi relevan dan gampang ditemuin orang. Nah, gue bakal kasih panduan langkah demi langkah buat dapetin daftar keyword potensial yang tepat banget buat lo.
1. Menentukan Seed Keyword
Lo tahu gak, seed keyword itu kayak bibit tanaman yang bakal lo tanam? Yup, kalau lo mau dapat pohon keyword yang rimbun, bibitnya harus oke dulu, kan? Jadi, langkah pertama adalah milih seed keyword yang bener-bener relevan sama niche atau topik yang lo target. Misalnya, lo buka jasa pembuatan blog, jadi seed keyword lo “jasa blog”. Ini penting banget buat ngebuka jalan buat langkah-langkah selanjutnya.
2. Menumbuhkan Banyak Daftar Keyword
Setelah lo punya seed keyword, saatnya menumbuhkan keyword-keyword lainnya. Gimana caranya? Lo bisa brainstorming menjadi 3 jenis keyword: Informational, Commercial Investigation, dan Transactional. Gimana caranya? lo bisa gunain 5W1H untuk Informational Keyword. Misalnya, “apa blog”, “mengapa blog”, “bagaimana blog”, dan “siapa blogger”. Untuk Commercial Investigation lo bisa pakai kata “terbaik”, dan “harga”. Misalnya “Jasa blog terbaik”, dan “harga pembuatan blog”.
Pakai tools kayak Keyword Sheeter dan KeywordTool.io bisa bantu lo nemuin berbagai variasi keyword dari seed keyword lo.
Di Keyword Sheeter ketik “jasa blog”, lo bisa dapetin keyword lain kayak “jasa membuat blog profesional”, “jasa design blog”, atau “jasa buat blog adsense murah”. Gimana, kebayang nggak sih gimana serunya ngeliat keyword lo bertambah banyak?
Di KeywordTool.io lo bisa ketik “panduan blog”. lo bisa dapetin keyword lain kayak “panduan membuat blog menarik” dan “panduan blog untuk pemula”. Gimana, semakin kebayang nggak sih gimana mudahnya numbuhin seed keyword lo?
3. Mengelompokkan Semua Keyword yang Sudah Didapat
Setelah lo punya daftar keyword yang banyak, lo perlu ngelompokinnya. Pertanyaannya, “Kenapa harus dikelompokkan sih?” Nah, ini penting supaya lo tau tujuan dari setiap keyword dan bisa bikin konten yang sesuai. Lo bisa kelompokkan jadi tiga kategori:
Informational:
Keyword ini dipakai orang buat nyari informasi. Contohnya, “kenapa harus punya blog” dan”apa manfaat blog bagi kehidupan sehari hari”. Lo bisa bikin konten artikel atau blog post yang informatif.
Commercial Investigation:
Keyword ini dipakai orang yang lagi nyari opsi buat beli, tapi belum memutuskan. Contohnya, “harga pembuatan blog”, “lebih baik blogspot atau wordpress”, “platform blog terbaik” dan “rekomendasi blog untuk menulis”. Konten yang lo buat bisa berupa review atau perbandingan.
Transactional:
Keyword ini dipakai orang yang udah siap buat beli. Contohnya, “jasa buat blog adsense murah” dan “jasa membuat blog profesional”. Lo bisa bikin landing page atau halaman penjualan yang menarik.
~~~
Dengan ngelompokkan keyword ini, lo jadi bisa bikin strategi konten yang lebih tepat sasaran dan tentunya lebih efektif.
~~~
Jadi, gimana? Kebayang kan betapa pentingnya langkah-langkah ini buat dapetin daftar keyword potensial yang tepat?
Memberi Nilai untuk Penyaringan Keyword
Nah, setelah lo punya daftar keyword, saatnya kita lihat berapa banyak orang yang nyari keyword tersebut dan seberapa ketat persaingannya. Keyword yang banyak dicari belum tentu itu bagus. Kalau persaingannya ketat banget, lo bisa kalah saing sama yang udah punya nama besar.
1. Mendapatkan Search Volume
Oke, jadi lo lagi mikirin keyword apa yang harus dipakai, kan? Gampang banget! Langkah pertama yang mesti lo lakuin adalah mendapatkan search volume.
Penasaran kenapa search volume itu penting? Jadi gini, search volume itu nunjukin seberapa sering keyword tertentu dicari oleh orang-orang di mesin pencari, kayak Google. Kalau search volume-nya gede, berarti keyword itu banyak dicari. Tapi hati-hati, jangan terlalu tergiur dengan angka besar, lo harus lihat juga faktor lainnya.
Untuk mendapatkan search volume, lo bisa pake beberapa tools gratis seperti Google Keyword Planner, Surfer, atau WordStream. Tools ini kayak peta harta karun yang ngebantu lo buat ngelacak keyword mana yang paling banyak dicari.
Copy paste semua keyword lo ke keyword planner dan download hasilnya.
Lo juga bisa pakai Keyword Surfer buat dapatin search volume.
Lo juga bisa pakai WordStream buat dapatin search volume.
2. Analisis Tingkat Kesulitan
Nah, setelah lo dapetin data search volume, langkah berikutnya adalah analisis tingkat kesulitan. Ini penting banget buat nentuin apakah lo bisa bersaing di mesin pencari atau enggak. Misalnya, lo pengen posisi pertama, tapi lo harus tahu dulu seberapa kuat pesaing-pesaing lo, kan?
Nggak semua keyword gampang buat diraih, ibaratnya kayak balapan mobil, semakin banyak pesaing, semakin susah buat dapetin posisi terdepan. Kalau keyword-nya punya tingkat kesulitan tinggi, berarti banyak website lain yang juga ngincer keyword itu. Jadi, lo harus punya strategi yang lebih oke dan konten yang lebih berkualitas buat ngalahin mereka. Lo bisa pakai tools gratis kayak MozBar buat analisis ini.
Kalau nilai PA, DA, dan Backlinks tinggi, artinya lo perlu usaha ekstra. Tapi kalau rendah, itu artinya lo punya peluang lebih besar buat mendominasi pencarian. Jadi, coba deh pikirin, apakah lo siap untuk menghadapi tantangan ini?
Analisis Kompetitor: Lihat siapa saja yang udah nangkring di halaman pertama buat keyword yang lo incar. Apakah mereka situs besar dan kuat? Apakah kontennya relevan dan berkualitas? Atau ada kesempatan buat lo masuk di situ?
3. Mendapatkan Keyword Difficulty
Sekarang kita masuk ke bagian yang seru, yaitu mendapatkan keyword difficulty. Lo pasti pengen tahu seberapa sulit keyword yang lo pilih buat dipakai, kan?
Keyword difficulty ngasih gambaran tentang seberapa kuat kompetisi lo di SERP (Search Engine Results Page). Jadi, selain search volume, lo harus banget mempertimbangkan ini biar nggak salah langkah. Lo gak mau kan, udah capek-capek bikin konten eh ternyata keyword yang lo pilih terlalu susah buat ditembus?
Untuk ngecek keyword difficulty, lo bisa lagi-lagi andelin tools kayak Ahrefs. Tools ini bakal bantu lo buat menilai keyword yang lo pilih dengan lebih objektif. Skor ini akan bantu lo buat menentukan strategi SEO yang paling tepat dan memastikan usaha lo nggak sia-sia.
Prioritas dan Memilih Keyword dengan Impact-Effort Matrix
Lo pernah nggak sih merasa bingung harus mulai dari mana pas mau pilih keyword untuk SEO? Kayak ada banyak banget yang harus dipilih, tapi waktu dan energi lo terbatas. Nah, gue punya satu trik buat lo yang namanya Impact-Effort Matrix. Dengan ini, lo bisa nentuin mana keyword yang punya dampak besar dengan usaha yang minimal. Yuk, kita bahas!
Apa Itu Impact-Effort Matrix?
Bayangin lo lagi di kafe, dengerin musik yang bikin rileks, sambil nyeruput kopi hangat favorit lo. Nah, Impact-Effort Matrix ini kayak kopi spesial lo, yang bisa bikin lo fokus dan bikin keputusan tepat. Matrix ini ngebantu lo untuk nentuin prioritas dengan cara ngelihat seberapa besar dampak (impact) dari sebuah keyword dan seberapa besar usaha (effort) yang perlu lo keluarin buat ngerjainnya.
1. Dampak Besar, Usaha Kecil: Sweet Spot lo nih!
Di sinilah keyword impian berada. Bayangin lo lagi naik roller coaster yang seru banget, tapi lo nggak perlu antri lama. Lo dapet kepuasan maksimal dengan usaha minimal. Nah, keyword yang ada di kuadran ini harus jadi prioritas utama lo. Misalnya, keyword yang punya volume pencarian tinggi tapi persaingannya rendah. Kebayang kan hasilnya?
2. Dampak Besar, Usaha Besar: Worth the Grind
Ini adalah keyword yang butuh usaha lebih, tapi hasilnya juga bakal gede. Kayak lo lagi nge-gym, berusaha keras angkat beban berat, tapi lo tau hasilnya bakal bikin lo tambah fit dan keren. Biasanya keyword ini punya persaingan yang cukup ketat, jadi lo perlu strategi lebih matang. Tapi percayalah, kalau lo sabar dan konsisten, hasilnya bakal bikin lo senyum lebar.
3. Dampak Kecil, Usaha Kecil: Quick Wins
Keyword di kuadran ini nggak butuh banyak usaha, tapi dampaknya juga nggak terlalu besar. Ibaratnya kayak ngemil kue kecil di sore hari. Rasanya enak, tapi nggak bikin lo kenyang. Biasanya keyword ini adalah keyword yang spesifik banget dan punya volume pencarian rendah. Bisa jadi pilihan kalau lo butuh hasil cepat, tapi jangan terlalu ngarep hasil besar.
4. Dampak Kecil, Usaha Besar: Avoid if Possible
Nah, ini adalah keyword yang harus lo hindari. Bayangin lo berusaha keras muter-muter di taman bermain tapi nggak dapet hadiah apa-apa. Keyword ini butuh usaha besar tapi dampaknya kecil. Lo nggak mau buang-buang waktu dan energi buat yang satu ini, kan?
Kenapa Memilih Keyword dengan Matrix Ini Penting?
Kalau lo nggak prioritaskan keyword dengan cara ini, bisa jadi lo buang-buang waktu dan usaha buat sesuatu yang nggak maksimal. Bayangin lo udah capek-capek kerja keras, tapi hasilnya biasa-biasa aja. Siapa sih yang mau kayak gitu?
Selain itu, dengan Impact-Effort Matrix, lo bisa lebih fokus dan punya strategi yang jelas. Lo nggak lagi kerja kayak orang buta yang nabrak sana-sini tanpa tujuan. Lo bakal punya roadmap yang jelas buat mencapai hasil terbaik dengan efisiensi maksimum.
Cara Menggunakan Impact-Effort Matrix
1. Plot Keyword di Matrix
Plot keyword lo di matrix. Gambar matrix sederhana di atas kertas atau pake tools online kalau lo lebih suka. Posisikan keyword lo di kuadran yang sesuai.
2. Prioritaskan Keyword di Kuadran ‘Dampak Besar, Usaha Kecil’
Setelah lo plot, fokuslah ke keyword yang ada di kuadran dampak besar dan usaha kecil. Ini adalah prioritas utama lo. Jangan lupa juga untuk pertimbangkan keyword di kuadran dampak besar dan usaha besar sebagai strategi jangka panjang.
3. Review dan Sesuaikan Strategi Secara Berkala
Dunia SEO itu dinamis banget, bro! Jadi, pastiin lo review dan sesuaikan strategi lo secara berkala. Kalau perlu, update matrix lo sesuai dengan perubahan tren atau kompetisi.
Kalau Nggak Mulai Cara Riset Keyword untuk SEO Ini
Kalau lo nggak riset keyword, konten lo bisa jadi nggak relevan dan nggak muncul di hasil pencarian. Itu artinya, lo bakal kehilangan banyak traffic potensial. Traffic yang hilang = kesempatan yang hilang buat dapet income dari iklan atau produk yang lo jual.
Seperti kata Sun Tzu di The Art of War,
Ayo Mulai Riset Keyword Sekarang!
Sekarang lo udah tau betapa pentingnya riset keyword yang tepat. Jangan biarkan usaha lo dalam menulis dan mengoptimasi website jadi sia-sia. Investasikan waktu untuk melakukan riset keyword yang mendalam, dan lo bakal lihat hasilnya. Ingat, SEO yang baik dimulai dari riset keyword yang tepat!
Bayangin lo bisa dapet ribuan pengunjung cuma karena keyword yang tepat. Jadi, mulai riset keyword lo sekarang dan liat perubahan besar di traffic website lo!
SEO Series: Belajar SEO Gratis dari Basic hingga Advanced
Coming Soon